Tips Ampuh: Panen Kayu Jabon Meningkat

kayugaharuku.wordpress.com – Panen Kayu Jabon Meningkat – Kali ini saya akan berbagi tentang bagaimana tips agar pertumbuhan kayu jabon menjadi lebih cepat dan tidak mudah terkena penyakit. Kayu Jabon memang kurang populer dikalangan masyarakat umum, namun sangat terkenal dikalangan pebisnis dan petani kayu pada khususnya. Salah satu keunggulan dari kayu jabon ini adalah cepat dibudidayakan dan hasilnya pun lebih besar jika dibandingkan kayu dengan pertumbuhan cepat lainya.

Pohon Jabon dapat mencapai diameter 30cm-40cm dan tinggi mencapai 8 meter lebih hanya dengan kurun waktu 5-6tahun saja. Mungkin jika dibandingkan dengan sengon percepatan pertumbuhan itu hampir sama, melainkan harga yang membedakan kualitas dari keduanya. Harga kayu jabon relatif lebih mahal 20% dibandingkan dengan sengon albasia.

Tips Ampuh Panen Kayu Jabon Meningkat

Tips ini cukup mudah untuk diterapkan, mungkin sebagian dari petani pohon sudah mengenal tips ini.

  • Pertama tama anda harus menyiapkan bibit dari jabon terlebih dahulu.
  • Kedua awali menanam dari sisi paling pojok lahan yang akan ditanami.
  • Selanjutnya tanami lagi kira kira dengan jarak 4m masing masing kekanan dan kekiri.
  • Setelah itu tanami dengan mengabil titik tenga dengan jarak 3m. hingga membentuk koordinat jajaran genjang.
  • Usahakan pertahankan anda menananam jabon di lahan anda dengan  koordinat jajaran genjang 3*4
  • Untuk pupuk gunakan pupuk kandang saja, 3 hari sekali siram, dan 2 minggu sampai 1 bulan sekali tebar pupuk, setidaknya lakukan rutin hingga usia 5 bulan saja. selebas itu biarkan dan siram 1 bulan sekali jika kemarau panjang.

Syukur semua langkah itu kami terapkan dan alhasil semua jabon di kebun kami, usia 5 tahun sudah mencapai diameter rata rata 40cm, dan beberapa juga lebih dari 40cm.

Demikian tips yang bisa kami bagikan bagi para agromania yang sekarang menekuni budidaya kayu khususnya. Semoga dapat menjadi informasi yang bermanfaat dan berguna, meningkatkan hasil kayu dan hasil panen para agromania sekalian. Sedikit tips tentang budidaya kayu jabon yang sekilas mudah namun juga memerlukan strategi atau trik penting dalam mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan hasil panen.

Artikel Terkait :  Keunggulan Varian Kayu Sengon Salmon

 

Leave a comment

Filed under Kayu, Kayu Jabon, Tips

Keunggulan Varian Kayu Sengon Salmon

kayugaharuku.wordpress.com – Keunggulan Varian Kayu Sengon Salmon – Sengon Solomon adalah  varietas sengon terbaru yang berhasil diidentifikasi dan telah terbukti tumbuh jauh lebih cepat dari pada provenance sengon lainnya yang lebih dulu dikenal di Indonesia.  Hasil penelitian dan percobaan penanaman di beberapa lokasi di Indonesia membuktikan keunggulan Sengon Solomon ini dibanding dengan sengon lokal.  Ilustrasi di bawah ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai hal tersebut.

Keunggulan Varian Kayu Sengon Salmon

Keunggulan Varian Kayu Sengon Salmon

 Keunggulan Varian Kayu Sengon Salmon 

Vaietas Tingg (m) Diameter (cm)
2 th 3 th 2 th 3th
Solomon 8 10 16 19
Lokal 7 8 12 16

Dengan data pertumbuhan 5 tahun di atas dan dengan asumsi-asumsi tertentu, dapat dihitung potensi kayu yang akan diperoleh dengan luasan tertentu sebagai berikut :

Luas penanaman : 1,000 ha
Jarak tanam awal : 3 x 3 m
Kerapatan tanam awal : 1,110 pohon/ha
Kerapatan akhir : 500 pohon/ha
Daur : 5 tahun
Rata-rata tinggi : 22 m
Rata-rata DBH : 31 cm
Rumus volume/pohon : 0,00004 (DBH)2 x tinggi
Volume/pohon : 0.85 m3/pohon
Volume/ha : 425 m3
Volome/1,000 ha : 426,000 m3

Artikel TerkaitHarga Pasaran Kayu Gaharu Kualitas Terbaik di Indonesia

Leave a comment

Filed under Uncategorized

Harga Pasaran Kayu Gaharu Kualitas Terbaik di Indonesia

kayugaharuku.wordpress.com – Harga Pasaran Kayu Gaharu Kualitas Terbaik di Indonesia – Pada awalnya Indonesia mulai mulai mengekspor komoditi ini dengan jenis damar ke Negeri Tirai Bambu China Setelah sebelumnya yang melalui Negara perantara seperti Taiwan, Singapura dan Hong Kong. Oleh karena itu hasil para petani komoditi ini melonjak drastis dengan hilangnya pihak ketiga atau lebih akrab disebut “calo”.
Untuk di pangsa pasar kayu gaharu  mencapai lebih dari 5.000 ton per tahun dan China telah menjadi salah satu importir gaharu terbesar sebanyak 500 ton per tahun. Adapun Negara yang biasa menjadi pelanggan tetap komoditi gaharu seperti: Saudi Arabia, Emirat Arab, Taiwan, Singapura, Hong Kong, AS dan Uni Eropa, Namun tetap saja China yang menjadi Negara dengan permintaan terbesar.

Dalam lima tahun terakhir total ekspor kayu gaharu Indonesia mencapai 200-600 ton dan menghasilkan devisa sebesar US$56 juta di tahun 2008 dan meningkat menjadi US$136 juta pada tahun 2012. Kayu gaharu yang biasa diekspor berbentuk chips, blok, bubuk dan minyak.

Potensi gaharu di Indonesia diperkirakan mencapai 600.000 ton setahun dengan sentra produksi di Papua, Kalimantan dan Sumatera. Harga gaharu Indonesia berkisar antara Rp.150.000 dan Rp.200.000 per kilogram tergantung kualitasnya. Baru-baru ini, pertanian gaharu telah mulai dikembangkan di daerah Bangka, Sukabumi, Bogor, Lampung dan Nusa Tenggara Timur.

Harga Pasaran Kayu Gaharu Kualitas Terbaik di Indonesia

Harga pasar Kualitas terbaik gaharu di Indonesia (Aquilaria filaria) berasal dari hutan Kalimantan Timur yang bisa terjual hingga Rp200 juta per kilogram. Di China jenis kayu tersebut dapat terjual hingga Rp.500 juta per kilogram, sedangkan di kawasan Timur Tengah harganya bisa mencapai Rp.300 juta per kilogram.

Dengan harga pasar yang demikian tinggi, patut diketahui, apakah kegunaan kayu istimewa ini? Kegunaan kayu ini sendiri sebagian memang sebagai sajian dalam ritual keagamaan umat Budha, namun disisi lain aroma terapi yang harum yang dihasilkan dari kayu ini, sering dimanfaatkan juga sebagai perngharum ruangan di negara negara maju.

Artikel TerkaitSejarah Kayu Gaharu di Indonesia

Leave a comment

Filed under Kayu, Kayu Gaharu

Sejarah Kayu Gaharu di Indonesia

kayugaharuku.wordpress.com  – Sejarah Kayu Gaharu di Indonesia – Walaupun sejak 1994 Indonesia berkewajiban melindungi pohon penghasil gaharu, namun menurut kenyataan, keberadaan pohon penghasil gaharu tersebut di Indonesia tidak terkecuali di Sumatera dan Kalimantan semakin langka. Selama ini masyarakat hanya tinggal memanen gaharu yang dihasilkan oleh alam. Seringkali masyarakat tidak tahu pasti kapan pohon penghasil gaharu mulai membentuk gaharu dan bagaimana prosesnya. Kelangkaan terjadi karena pohon penghasil gaharu ditebang tanpa memperhatikan Perkembangan Pemanfaatan Gaharu.
ada atau tidak adanya gaharu pada pohon tersebut. Menurut hasil kajian, dari 20 pohon penghasil gaharu yang ditebang di hutan alam hanya ada satu atau sering sama sekali tidak ada yang mengandung gaharu. Kalaupun ada pohon yang mengandung gaharu, maka jumlah gaharu yang ada di pohon tersebut hanya beberapa gram saja. Oleh karena itu dapat dibayangkan kalau pencari gaharu mendapatkan gaharu kira-kira 5 kilogram, mungkin puluhan atau bahkan ratusan pohon penghasil gaharu yang harus ditebang. Praktek semacam inilah yang mengakibatkan jumlah pohon pengahasil gaharu di alam semakin menurun dari tahun ke tahun.
Indikasi menurunnya pupulasi pohon penghasil gaharu ditunjukkan oleh kecenderungan produksi gaharu dari Kalimantan dan Sumatera dari tahun ke tahun, di mana realisasi produksi gaharu pada dekade 80’an pernah mencapai ribuan ton dengan kualitas yang tinggi, sedangkan saat ini produksi tersebut merosot drastis hanya kira-kira puluhan ton saja dengan kualitas yang bervariasi.

Guna menghindari agar tumbuhan jenis gaharu di alam tidak punah dan pemanfaatannya dapat lestari maka perlu diupayakan untuk konservasi, baik in-situ (dalam habitat) maupun ek-situ (di luar habitat) dan budidaya pohon penghasil gaharu. Namun upaya tersebut tidak mudah dilaksanakan, dan kalaupun ada usaha konservasi dan budidaya namun skalanya terbatas dan hanya dilakukan oleh lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan LSM konservasi. Sementara masyarakat secara luas enggan untuk melakukan budidaya pohon penghasil gaharu karena memang tidak memberikan keuntungan apa-apa.

Prospek untuk mengembalikan gaharu menjadi komoditi andalan kembali terbuka dengan ditemukannya teknologi rekayasa produksi gaharu. Dengan teknologi inokulasi maka produksi gaharu dapat direncanakan dan dipercepat melalui induksi jamur pembentuk gaharu pada pohon penghasil gaharu. Peningkatan produksi gaharu dimaksud (yang kegiatannya terdiri dari kegiatan di bagian hulu sampai hilir) selanjutnya akan berdampak pada peningkatan penerimaan oleh masyarakat petani, pengusaha gaharu, dan penerimaan pendapatan asli daerah serta devisa negara.
Tulisan ini dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran secara umum mengenai pemanfaatan gaharu, pemahaman mengenai pentingnya nilai gaharu, perlunya budidaya, konservasi, dan rekayasa pembentukan gaharu yang dapat mengembalikan status komoditi dari kelangkaan menjadi produk andalan.

 Artikel Terkait :  Komoditi Kayu Gaharu di Indonesia

Sumber : CV Cakra Adikayasa

Leave a comment

Filed under Kayu, Kayu Gaharu

Komoditi Kayu Gaharu di Indonesia

kayugaharuku.wordpress.com – Komoditi Kayu Gaharu di Indonesia – Gaharu sebuah nama komoditi hasil hutan non kayu yang saat ini menjadi perbincangan banyak kalangan. Dalam kehidupan sehari-hari telah dikenal pepatah “sudah gaharu cendana pula”. Pepatah ini mengindikasikan bahwa sebenarnya komonditi gaharu sudah dipopulerkan oleh nenek moyang kita dan menjadi bukti sejarah bahwa keharuman gaharu telah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. Pertanyaan yang muncul, lantas kenapa komoditi yang telah populer tersebut sepertinya menghilang begitu lama dan saat ini muncul kembali. Jawaban yang sudah pasti adalah rumus umum, yaitu karena pengambilan jauh lebih besar daripada produksinya.
Dilihat dari wujud dan manfaatnya, gaharu memang sangat unik. Gaharu sebenarnya sebuah produk yang berbentuk gumpalan padat berwarna coklat kehitaman sampai hitam dan berbau harum yang terdapat pada bagian kayu atau akar tanaman pohon inang (misalnya: Aquilaria sp.) yang telah mengalami proses perubahan fisika dan kimia akibat terinfeksi oleh sejenis jamur. Oleh sebab itu tidak semua pohon penghasil gaharu mengandung gaharu.

Dari sisi manfaat, gaharu sejak zaman dahulu kala sudah digunakan, baik oleh kalangan elit kerajaan, maupun masyarakat suku pedalaman di Sumatera dan Kalimantan. Kayu Gaharu dengan demikian mempunyai nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang cukup tinggi. Secara tradisional gaharu dimanfaatkan antara lain dalam bentuk dupa untuk acara ritual dan keagamaan, pengharum tubuh dan ruangan, bahan kosmetik dan obat-obatan sederhana. Saat ini pemanfaatan gaharu telah berkembang demikian meluas antara lain untuk parfum, aroma terapi, sabun, body lotion, bahan obat-obatan yang memiliki khasiat sebagai anti asmatik, anti mikrobia, dan stimulan kerja syaraf dan pencernaan.
Meningkatnya perdagangan gaharu sejak tiga dasawarsa terakhir ini telah menimbulkan kelangkaan produksi gubal gaharu dari alam. Berdasarkan informasi, harga gaharu dengan kualitas Super di pasaran lokal Samarinda, Tarakan, dan Nunukan, Kalimantan Timur mencapai Rp 40.000.000,- s/d Rp 50.000.000,- per kilogram, disusul kualitas Tanggung dengan harga rata-rata per kilogram Rp 20.000.000,-, kualitas Kacangan dengan harga rata-rata Rp15.000.000,-, kualitas Teri (Rp 10.000.000,- s/d Rp14.000.000,-), kualitas Kemedangan (Rp 1.000.000,- s/d Rp 4.000.000,-), dan Suloan (Rp75.000,-).

Bertahun-tahun masyarakat dan pemerintah daerah Kalimantan dan Sumatera menikmati berkah dari keberadaan gaharu, baik sebagai sumber pendapatan masyarakat maupun penerimaan daerah. Besarnya permintaan pasar, harga jual yang tinggi, dan pola pemanenan yang berlebihan serta perdagangan yang masih mengandalkan pada alam tersebut, maka jenis-jenis tertentu misalnya Aquilaria dan Gyrinops saat ini sudah tergolong langka, dan masuk dalam lampiran Convention on International Trade on Endangered Spcies of Flora and Fauana (Appendix II CITES).

Sumber : CV Cakra Adikayasa

Leave a comment

Filed under Kayu, Kayu Gaharu